Kebanyakan orang mulai kehilangan elastisitas kulit atau disebut juga dengan kulit kendur, antara usia 35 dan 40 tahun. Hal ini yang terjadi seiring bertambahnya usia, dan sebagian besar disebabkan oleh hilangnya jaringan kolagen, serat elastin, dan asam hialuronat (molekul yang membantu kulit mempertahankan kelembapan).
Rekomendasi serum anti-aging terbaik pasti menjadi salah satu solusi BASE Friends dalam rangkaian skincare routine yang kamu gunakan untuk mencegah terjadinya kulit kendur.
Pastikan kamu mengetahui basic skincare routine yang tepat ya!
Hilangnya elastisitas kulit merupakan hal alami dari proses penuaan. Elastisitas kulit adalah kemampuan kulit untuk meregang dan kembali ke bentuk semula. Hilangnya elastisitas kulit dikenal sebagai elastosis. Elastosis menyebabkan kulit terlihat kendur, berkerut, atau terlihat kasar.
Ketika usia bertambah, selain kehilangan kolagen, kulit juga mulai kehilangan elastin. Elastin merupakan protein yang memberi kulit kemampuan untuk meregangkan dan mengencangkan kembali. Elastin dapat ditemukan di jaringan ikat lapisan dermis kulit.
Selain itu, penyebab eksternal seperti lingkungan dan gaya hidup juga dapat memperburuk dan mempercepat elastosis, seperti:
Sebuah studi di tahun 2015 meneliti bahwa berolahraga dapat mengurangi efek perubahan kulit karena usia Peneliti mencatat bahwa berolahraga ternyata mampu mengurangi perubahan kulit menjadi kendur dengan meningkatkan metabolisme jaringan, terutama dengan merangsang pelepasan hormon yang disebut interleukin-15 dari otot rangka.
Wanita yang memiliki kulit kendur setelah kehamilan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai aktivitas fisik yang aman untuk dilakukan.
Journal of Cosmetic Dermatology mengungkapkan bahwa wanita yang mengonsumsi 10 gram peptida kolagen dalam minuman sebelum tidur mengalami peningkatan kadar kolagen kulit dan struktur keseluruhan setelah 4 minggu. Selanjutnya, mereka mengalami tingkat hidrasi kulit yang lebih baik setelah 8 minggu.
Peptida kolagen dalam bentuk minuman dapat berfungsi untuk:
BASE Friends pasti sudah tahu, kalau antioksidan merupakan hal yang gak boleh dilupakan karena antioksidan dapat membantu mengurangi kulit kendur dan keriput, serta dapat membantu merangsang pertumbuhan kolagen dan elastin.
Salah satu antioksidan yang cukup kuat terkandung dalam astaxanthin. Kadar antioksidan Astaxanthin 6.000 kali lebih kuat dibandingkan Vitamin C dan 100 kali lebih kuat daripada vitamin E. Penelitian mengungkapkan, astaxanthin memiliki susunan kimia yang sangat unik, yang berfungsi untuk menetralkan radikal bebas pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan karotenoid lainnya.
Astaxanthin mengandung Vitamin E, beta-karoten, asam lemak omega yang baik untuk kulit. Astaxanthin melindungi kulit dengan melindungi fibroblas dari radikal bebas. Fibroblas mampu mendukung sel dan mengeluarkan kolagen protein untuk mempertahankan struktur sel, sehingga mampu menjaga kulit dari garis halus & kerutan. Temukan kandungan antioksidan terbaik ini di BASE Rich Moisture & Youthful Firming Serum, rekomendasi serum anti-aging terbaik yang patut kamu coba!
Referensi:
Astaxanthin: Sources, Extraction, Stability, Biological Activities and Its Commercial Applications—A Review
Mar Drugs. 2014 Jan; 12(1): 128–152.
Published online 2014 Jan 7. doi: 10.3390/md12010128
Preliminary Clinical Evaluation of Toxicity and Efficacy of A New Astaxanthin-rich Haematococcus pluvialis Extract
J Clin Biochem Nutr. 2009 May; 44(3): 280–284.
Published online 2009 Apr 25. doi: 10.3164/jcbn.08-238
Astaxanthin in Skin Health, Repair, and Disease: A Comprehensive Review
Nutrients. 2018 Apr; 10(4): 522.
Published online 2018 Apr 22. doi: 10.3390/nu10040522
Exercise-stimulated interleukin-15 is controlled by AMPK and
regulates skin metabolism and aging
The effect of oral collagen peptide supplementation on skin moisture and the dermal collagen network: evidence from an ex vivo model and randomized, placebo-controlled clinical trials
Jérome Asserin PhD, Elian Lati PhD, Toshiaki Shioya B.Eng., Janne Prawitt PhD
First published: September 12, 2015 https://doi.org/10.1111/jocd.12174
Asserin, J., et al. (2015). The effect of oral collagen peptide supplementation on skin moisture and the dermal collagen network: Evidence from an ex vivo model and randomized, placebo‐controlled clinical trials.
Caberlotto, E., et al. (2017). Effects of a skin-massaging device on the ex-vivo expression of human dermis proteins and in-vivo facial wrinkles.
https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0172624
Crane, J. D., et al. (2012). Massage therapy attenuates inflammatory signalling after exercise-induced muscle damage [Abstract].
Crane, J. D., et al. (2015). Exercise-stimulated interleukin-15 is controlled by AMPK and regulates skin metabolism and aging.
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1111/acel.12341
Related tags
Was this article helpful?